Pengertian

  1. Pengenalan

    Sistem Informasi Geografis atau biasa disingkat dengan GIS terdiri dari 3 kata yaitu Sistem, Informasi dan Geografis. Sebelum kita membahas apa itu Sistem Informasi Geografis maka terlebih dahulu kita membahas ketiga kata tersebut yaitu :

    apa pengertian dari Sistem ?

    apa pengertian dari Informasi ?

    apa pengertian dari Geografis ?

    Pengertian Sistem Menurut Prof Sumantri adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu tujuan, apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya, maka tujuan yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak-tidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan.

    Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam kedalam berbagai betuk media seperti komputer.

    Pengertian Geografis menurut Erastothenes adalah geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bentuk muka bumi.

    Itulah sekilas penjelasan mengenai pengertian dari Sistem, Informasi dan Geografis. Nah setelah itu selanjutnya kita akan membahas apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Geografis ?.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola serta memanipulasi data untuk mencapai suatu tujuan yang berhubungan mengenai penggambaran bentuk muka bumi.

  1. Mapserver MapServer merupakan salah satu lingkungan pengembangan perangkat lunak open-source yang dapat digunakan untuk mengembangan aplikasi-aplikasi berbasis internet yang melibatkan data spasial (peta digital). Pada awalnya, MapServer dikembangkan oleh beberapa personel dari Universitas Minnesota (UMN), di Amerika Serikat, yang pada saat itu tengah bekerja-sama di proyek ForNet dengan NASA sebagai penyandang dana. Proyek ForNet ini menghasilkan beberapa tools utama (MapServer dan ImageView) yang dapat diaplikasikan ke berbagai tipe permasalahan yang terkait dengan data spasial pada saat itu. Karena kedua produknya sangat bermanfaat, “proyek MapServer” ini dilanjutkan sebagai bagian dari proyek “TerraSIP” yang merupakan proyek kerja sama (yang juga disponsori NASA) antara UMN dengan konsorium land management interests. Hingga pada akhir tahun 2005, melalui surat online dan terbuka, diumumkan bahwa telah terbentuk MapServer foundation. Yayasan yang independen dan non-profit ini dibentuk oleh para anggota komunitas MapServer dengan tujuan untuk: • Memenuhi kebutuhan dan mendukung komunitas web-mapping yang open-source • Memperluas komunitas pengguna MapServer • Menyediakan supportive framework untuk pengembangan perangkat lunak geospasial yang terbuka dan kolaboratif. MapServer for Windows (MS4W) adalah suatu paket perangkat lunak yang sangat memudahkan para pengguna di dalam menginstalasi MapServer pada platform sistem operasi Microsoft Windows. Tujuan utama pembuatan paket ini adalah untuk memudahkan semua pengguna, secepatnya terhindar dari segala detil yang rumit di dalam mempersiapkan lingkungan kerja yang diperlukan oleh MapServer di lingkungan Microsoft Windows. Selain itu, paket ini juga merupakan suatu cara yang sangat baik untuk memaketkan dan kemudian mendistribusikan aplikasi-aplikasi MapServer kepada pihak manapun.

Paket dasar MS4W terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut: • Webserver Apache • PHP • MapServer CGI • PHP/Mapscript • Program utiliti (pustaka) GDAL & OGR • Program utiliti MapServer (shp2img, legend, scalebar, sortshp, sym2img, shptree, dan tile4ms) • Ekstensi OGR/PHP • OWTChart

  1. WebGis Secara umum, cara kerja aplikasi SIG yang berjalan pada sistem komputer desktop dan standalone adalah relatif sederhana. Ketika aplikasi dijalankan dan memunculkan user-interface, setiap pengguna dapat berinteraksi secara langsung dengan program aplikasi tersebut. Interaksi yang intens ini dapat berlangsung selama pengguna melakukan proses-proses masukan data, konversi format/data, query, analisis, dan akhirnya pementukan layout (kartografis) peta dan atau pembuatan laporan. Hampir semua langkah ini dilakukan secara interaktif, dan pengguna secara langsung berhubungan dengan perangkat SIG yang bersangkutan. Jika perlu koneksi dengan basisdata, pengguna tinggal meng-install salah satu perangkat lunak DBMS yang dapat didukung oleh sistem komputer yang bersangkutan. Semua resource yang dibutuhkan terdapat pada sistem komputer tersebut dan hanya bisa diakses oleh satu pengguna saja dalam satu waktu, sehingga untuk menjalankan fungsi-fungsinya, semua perangkat pendukungnya harus sudah terpasang pada sistem komputer yang bersangkutan. Inilah yang menjadi keterbatasan SIG standalone. Lain halnya dengan aplikasi-aplikasi yang dibuat dengan berbasis web (internet maupun intranet), sistem informasi dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna sekaligus. Selain itu, sistem juga tidak terikat dengan sistem operasi tertentu. “Berbasis web” berarti bahwa sistem diakses melalui browser. Sehingga, otomatis dapat diakses oleh sistem operasi apa saja (Windows, Linux, MacOS, dll). Hal ini tentu saja menjadi nilai tambah tersendiri.